PTM Pada Tahun Ajaran Baru 2022/2023 – Akhirnya para siswa sudah kembali bersekolah untuk memulai Tahun Pelajaran Baru 2022/2023, Senin (18/7/2022). Padahal ada beberapa sekolah yang sudah memulai tahun ajaran baru minggu lalu. Namun, sekarang ajaran baru telah dimulai. Padahal, sebagian besar sekolah siap menggelar 100 persen pembelajaran tatap muka (PTM).
Menurut Direktur SD Kemendikbud, Dr Muhammad Hasbi dalam webinar UKM: Pulihkan Pendidikan Melalui Pembelajaran Tatap Muka, sebagian besar sekolah telah menerapkan PTM 100 persen. “Sebagian besar sekolah telah melengkapi fasilitas kesehatan yang dibutuhkan PTM. Protokol kesehatan juga sudah mereka siapkan. Ini modal dasar sekolah kita untuk menerapkan PTM 100 persen. Dan dari data yang kami peroleh, sebagian besar sekolah kami sudah memiliki kesiapan itu.
Pencapaian vaksinasi perlu ditingkatkan. Namun, yang perlu diperhatikan lagi untuk keberhasilan PTM 100 persen adalah pencapaian vaksinasi di kalangan pendidik dan pendidikan. Diperkirakan persentasenya akan di atas 80 persen atau bahkan mencapai 100 persen. Selain itu, vaksinasi untuk lansia di lingkungan sekolah juga perlu dilakukan agar cakupannya di atas 60 persen. Sehingga memperkuat kepercayaan masyarakat untuk melaksanakan PTM 100 persen.
“Siswa juga harus divaksinasi agar kita benar-benar dapat menjaga dan mencegah penularan Covid-19, baik di sekolah maupun di keluarga masing-masing siswa,” jelas Direktur SD. Sementara itu, Erna Mulati, Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, untuk menyukseskan PTM 100 persen, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Poin-poin Penting Keberhasilan PTM Tahun Ajaran Baru 100 Persen
yaitu oleh guru, kepala sekolah dan orang tua, seperti:
1. Pertama, mereka harus memastikan kondisi kesehatan anak sebelum memasuki PTM 100 persen. Apakah anak telah divaksinasi Covid-19 dan telah memahami sepenuhnya keterampilan terkait berbagai penyakit di usianya. “Sekarang ini juga penting karena saat ini Kemendikbud, Ristek dan Kemenkes sedang berupaya untuk mempromosikan penelitian untuk anak melalui program kerja sekolah. Jadi pastikan anak kita yang masuk PTM 100 persen sudah mendapatkan hasil yang lengkap,”.
2. Pengetahuan anak tentang protokol kesehatan agar ketika anak di sekolah mampu menjaga protokol kesehatan. Selain itu, sekolah juga perlu terus menjaga meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan protokol kesehatan di sekolah
3. Dalam hal pembelajaran, guru juga perlu mendiagnosis setiap siswa, karena selama pandemi ini siswa belajar dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda. sehingga guru dapat melaksanakan pembelajaran berbasis kemampuan dari siswa yang bersangkutan.
4. Di era pandemi ini mengajarkan kita semua tentang pentingnya kerjasama antara satuan pendidikan dan keluarga. “Mari kita perkuat kerjasama antara orang tua dan satuan pendidikan, sehingga kita dapat terus merangsang anak kita, pendidikan anak kita dari rumah ke sekolah dan juga dari sekolah ke rumah,” jelasnya.